Proposal kuantitatif
Pengaruh Status Sosial Ekonom Orang Tua Terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa Fisib Angkatan 2010 Universitas Trunojoyo Madura
BAB I
PENDAHULUHAN
A.
Latar
Belakang
Pendefinisian
status sosial ekonomi dapat dilakukan dengan dua
tahap.yang
Pertama: mendefinisikan secara parsial (perkata),tahap
Kedua dengan mendefinisikan secara utuh.
Tahap pertama status sosial ekonomi di definisikan secara persial
(perkata),yang pertama adalah Pengertian kata status adalah penempatan orang
pada suatu jabatan tertentu. Selanjutnya pengertian kata sosial dalam ilmu sosial,kata
ini menuju pada objeknya yaitu masyarakat. Sedangkan pada departemen sosial
menunjukkan pada kegiatan yang ditunjukkan untuk mengatasi persoalan yang
dihadapi oleh masyarakat dalam bidang kesejahteraan yang ruang lingkup
pekerjaan dan kesejahteraan sosial. dalam konsep sosiologi, manusia sering
disebut sebagai makhluk sosial artinya manusia tidak dapat hidup
sendiri,manusia memerlukan bantuan orang lain disekitarnya untuk bertahan
hidup. Sehingga kata sosial sering diartikan sebagai hal-hal yang berkenaan
dengan masyarakat.
Sedangkan istilah ekonomi sendiri berasal dari kata
Yunani yaitu “oikos” yang berarti
keluarga atau rumah tangga dan “nomos”
yaitu peraturan, aturan, hukum. Maka secara garis besar ekonomi diartikan
sebagai aturan rumah tangga atau manajemen rumah tangga.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa pengertian status
sosial ekonomi adalah gambaran tentang keadaan seseorang atau suatu masyarakat
yang ditinjau dari segi sosial ekonomi, gambaran itu seperti tingkat
pendidikan, pendapatan dan sebagainya. Status ekonomi kemungkinan besar
merupakan pembentuk gaya hidup keluarga. Pendapatan keluarga memadai akan
menunjang tumbuh kembang anak. Karena orang tua dapat menyediakan semua
kebutuhan anak baik primer maupun skunder (Soetjiningsih dalam Fani, 2004).
Telah di ketahui bersama bahwa masalah pendidikan
merupakan kebutuhan yang sangat penting sekali bagi kehidupan manusia, baik di
negara yang sudah maju secara ekonomi dan teknologi,maupun di Negara yang
sedang berkembang seperti indonesia.Tetapi masalah pendidikan yang ada di
Negara maju tidak serumit masalah pendidikan yang ada di negara yang sedang
berkembang seperti di Indonesia. Maju mundurnya suatu bangsa dapat ditentukan
oleh pendidikan yang ada di negara itu sendiri
Pada era modernisasi dan globalisasi seperti saat
ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mengalami perkembangan yang
sangat luar biasa sekali. Sementara itu di sisi lain tuntutan masyarakat
semakin kompleks dan persaingan sangat ketat. Hal ini harus diimbangi dengan
Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Sedangkan Untuk meningkatkan Sumber
Daya Manusia (SDM) dapat dilakukan melalui jalur pendidikan . Pendidikan
merupakan faktor pendukung utama terbentuknya manusia yang produktif dan
kreatif guna terciptanya masyarakat yang sejahtera dan makmur serta memajukan
bangsa dan negara. Dalam arti luasnya, pendidikan mengandung pengertian
mendidik, membimbing, mengajar, dan melatih setiap individu.
Penyelenggaraan pendidikan itu melalui dua jalur
yaitu jalur pendidikan formal dan jalur pendidikan nonformal. Pendidikan formal
merupakan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah dan perguruan tinggi
dengan proses pengajaran yang berjenjang dan berkesinambungan. Sedang
pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan yang diselenggarakan di luar
sekolah tanpa proses pengajaran yang berjenjang dan berkesinambungan. Keluarga
merupakan lembaga pendidikan yang berada di luar pendidikan formal. Dalam
keluarga diselenggarakan pendidikan keluarga dengan pemberikan pendidikan, pengajaran,
dan bimbingan mengenai agama, moral, etika, budaya, dan keterampilan. Sehingga
keluarga mempunyai peranan yang sangat penting dalam mendukung pendidikan
seorang anak. Dengan demikian, latar belakang keluarga harus diperhatikan guna
tercapainya pendidikan yang maksimal.
Orang
tua,masyarakat,dan pemerintah merupakan tiga unsur penting yang
bertanggungjawab dalam tercapainya keberhasilan dalam sebuah pendidikan.
Masyarakat dan pemerintah bertugas menyiapkan sarana dan prasarana untuk
diselenggarakannya proses pendidikan, seperti kampus, dosen, pengawai yang
mengurusi administrasi kampus dalam suatu perguruan tinggi. Sedangkan orang tua
mempunyai peran untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anaknya. Dan pada dewasa
ini terutama di Indonesia banyak sekali orang tua yang tidak mampu untuk
memenuhi kebutuhan pendidikan anaknya yang serba mahal. Bahar dalam
Maftukhah,2007: Menyatakan bahwa: pada umumnya anak yang berasal dari
keluarga menengah ke atas lebih banyak mendapatkan pengarahan dan bimbingan
yang baik dari orang tua mereka. Anak-anak yang berlatar belakang ekonomi
rendah, kurang mendapat bimbingan dan pengarahan yang cukup dari orang tua
mereka, karena orang tua lebih memusatkan perhatiannya pada bagaimana untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari.
keluarga
mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap proses perkembangan anak karena
keluarga adalah lembaga sosial pertama dalam kehidupan manusia. Di dalam
keluarga, orang tua memiliki tugas dan kewajiban yang sangat berat sekali
terutama dalam memenuhi seluruh
kebutuhan anak,baik itu pendidikan dan
kebutuhan sehari-hari anak. Dan pada realitanya dalam kehidupan nyata banyak orang
tua yang berstatus sosial ekonomi tinggi tidak mengalami kesulitan apapun dalam
memenuhi kebutuhan pendidikan anaknya karena mereka memiliki uang,jadi seperti
biaya kuliah,perlengkapan-perlengkapan kuliah(laptop,sepeda motor dll) itu bisa
terpenuhi,karena mereka mempunyai uang dan dengan uang kita bisa mewujudkan
segalanya apalagi pada zaman yang sudah memasuki era moderenisasi dan
globalisasi seperti saat ini. Dan untuk
orang tua yang ekonominya tinggi dalam memenuhi kebutuhan dan perlengkapan
pendidikan anaknya itu tidak ada masalah yang berarti,dengan terpenuinya
kebutuhan pendidikan seorang anak dan ditunjang dengan fasilitas-fasilitas yang
serba mahal dan canggih,dan hasilnya adalah anak tersebut tidak akan mengalami
kesulitan untuk bisa mengembangkan pengetahuannya secara lebih luas lagi karena
mereka di dukung oleh fasilitas-fasilitas yang serba modern yang bisa memudahkan mereka untuk mencari informasi dan
berhubungan dengan dunia luar, yang menyebakan pengetahuan dan kreativitas anak
tersebut lebih luas. Berbanding terbalik dengan hal tersebut bagi orang tua yang berstatus sosial rendah
akan mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anaknya dan
keadaan seperti ini mengakibatkan anak tersebut sulit untuk mendapatkan informasi
dari luar karena mereka tidak di dukung oleh fasilitas-fasilitas yang serba
modern dan mereka tidak di dukung oleh keuangan yang cukup untuk membeli buku
dan perlengkapan kuliah lainnya, mereka bisa makan aja bersyukur apalagi bisa
beli buku.Dan kebanyakan dari mereka yang berlatar belakang dari keluarga yang
tidak mampu secara ekonomi itu banting tulang untuk mendapatkan tambahan uang
kuliah agar dapat membatu orang tua mereka. Di dalam sebuah proses pembelajaran
diperlukan sarana penunjang yang terkadang mahal. Akibatnya bagi orang tua yang
tidak mampu memenuhi sarana penunjang
tersebut, maka anak akan terhambat dalam proses pembelajaran. Dengan demikian,
sumber daya manusia menjadi rendah sehingga menghambat kemajuan bangsa dan
negara.
Seperti
yang di katakana oleh Bahar dalam Maftukhah (2007) kalau anak yang berlatar
belakang dari keluarga kaya akan lebih banyak mendapatkan pengarahan dan
bimbingan yang baik dari orang tua mereka. Anak-anak yang berlatar belakang
dari keluarga miskin, kurang mendapat bimbingan dan pengarahan yang cukup dari
orang tua mereka, karena orang tua lebih memusatkan perhatiannya pada bagaimana
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dengan demikian harta atau uang itu
sangat penting bagi kehidupan manusia.
Di dalam kehidupan bermasyarakat selalu
terdapat perbedaan status antara masyarakat satu dengan masyarakat yang
lainnya, antara kelompok satu dengan kelompok yang lainnya.Di dalam kehidupan
masyarakat ada yang mempunyai status sosial yang tinggi dan ada pula yang
mempunyai status sosial yang rendah.sehingga kalau dilihat dari bentuknya
seakan-akan status manusia dalam masyarakat itu berlapis-lapis dari atas ke
bawah. Menurut konsep status sosial, di dalam sekelompok masyarakat tertentu
pasti di dalamnya terdapat beberapa orang yang lebih dihormati daripada orang
lainnya. Begitu pula dengan status ekonomi. Dan biasanya orang yang berstatus
sosial rendah itu merasa iri terhadap orang yang berstatus sosial tinggi karena
orang yang berstatus sosial tinggi itu bisa memenuhi semua kebutuhan hidupnya
dan hasratnya,karena mereka memiliki uang. Bukan hanya itu akibat adanya
perbedaan status antara yang kaya dan yang miskin itu menyebabkan adanya jarak
antara kelompok yang berlatar belakang
status sosial ekonomi tinggi dengan kelompok yang berstatus sosial rendah karena
kelompok yang berstatus sosial tinggi itu tidak perduli dan tidak mau tau
dengan keadaan kelompok yang berstatus sosial rendah. Oleh sebab itu banyak
kelompok yang berstatus sosial tinggi itu bergaul dengan orang yang berstatus
sosial tinggi saja dan mereka tidak dapat berbaur dengan kelompok yang
berstatus sosial rendah,karena mereka menganggap,tidak sejajar dengan kelompok
yang berstatus sosial rendah. Hal seperti ini berkaitan dengan teorinya karl
marx yaitu selama masyarakat itu masih terbagi atas kelas maka yang
berkuasalah yang akan memiliki kekuatan. Artinya sampai kapanpun selama
masyarakat itu di bedakan antara yang kaya dan yang miskin maka yang terjadi
adalah orang yang memiliki kekayaanlah yang menguasai. Karena dengan uang kita
bisa melakukan apapun yang kita inginkan.
Keadaan
tersebut kemungkinan dapat kita lihat di mahasiswa Fisib angkatan 2010 Universitas
Trunojoyo Madura, karena di dalam angkatan tersebut terdapat
mahasiswa-mahasiswi dengan berbagai latar belakang sosial ekonomi yang berbeda.
Adanya perbedaan status sosial ekonomi tersebut mempunyai pengaruh terhadap
proses pembelajaran terutama dalam membiayai seluruh keperluaan pembelajaran
serta berpengaruh juga terhadap prestasi akademik mereka. Status sosial ekonomi
orang tua merupakan faktor dalam mencapai keberhasilan pendidikan.
B.
Identifikasi
Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas,maka dapat
ditarik beberapa identifikasi masalah sebagai berikut:
1.
Bagaimana gambaran status sosial ekonomi
orang tua mahasiswa Fisib angkatan 2010 Universitas Trunojoyo Madura?
2.
Bagaimanakah gambaran prestasi akademik mahasiswa
Fisib angkatan 2010 Universitas Trunojoyo Madura?
3.
Apakah
status sosial ekonomi orang tua mempengarui prestasi akademik mahasiswa
Fisib angkatan 2010 Universitas Trunojoyo Madura?
4.
Apakah status sosial ekonomi orang tua
selalu mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa Fisib angkatan 2010 Universitas
Trunojoyo Madura?
5.
Bagaimanakah pengaruh status sosial ekonomi orang tua
terhadap prestasi akademik mahasiswa Fisib angkatan 2010 Universitas Trunojoyo
Madura?
6.
Bagaimanakah dampak dari status sosial
ekonomi orang tua mahasiswa yang berbeda-beda?
C.
Pembatasan
Masalah
Berdasarkan
identifikasi masalah diatas maka dalam poin ini akan mengalami penyusutan, dari
6 masalah yang ada ada di poin
identifikasi masalah akan di susutkan menjadi 4 masalah dalam proposal
ini sebagai berikut:
1.
Bagaimana gambaran status sosial ekonomi
orang tua mahasiswa Fisib angkatan 2010 Universitas Trunojoyo Madura?
2.
Bagaimanakah gambaran prestasi akademik
mahasiswa Fisib angkatan 2010 Universitas Trunojoyo Madura?
3.
Bagaimanakah pengaruh status sosial ekonomi orang tua
terhadap prestasi akademik mahasiswa Fisib angkatan 2010 Universitas Trunojoyo
Madura?
4.
Bagaimanakah dampak dari status sosial
ekonomi orang tua mahasiswa yang berbeda-beda?
D.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan
pembatasan masalah diatas,maka dapat ditarik beberapa rumusan masalah sebagai
berikut:
1.
Bagaimanakah pengaruh status sosial
ekonomi orang tua terhadap prestasi akademik mahasiswa Fisib angkatan 2010
Universitas Trunojoyo Madura?
2.
Bagaimakah dampak dari status sosial
ekonomi orang tua mahasiswa yang berbeda-beda?
E.
Tujuan
Penelitihan
Berdasarkan
rumusan masalah tersebut dapat di ambil sebuah tujuan penelitihan sebagai
berikut:
1.
Untuk mengetahui gambaran status sosial
ekonomi orang tua mahasiswa Fisib angkatan 2010 Universitas Trunojoyo Madura
2.
Untuk mengetahui pengaruh status sosial
ekonomi orang tua terhadap prestasi akademik Mahasiswa Fisib angkatan 2010 Universitas
Trunojoyo Madura
3.
Untuk mengetahui dampak dari perbedaan
status sosial ekonomi orang tua yang
berbeda-beda
F.
Mafaat
Penelitian
Di
atas sudah di jelaskan sedikit tentang proposal penelitian tentang”pengaruh
status sosial ekonomi orang tua terhadap prestasi akademik mahasiswa Fisib angkatan
2010 Universitas Trunojoyo Madura” dan dibawah ini adalah manfaat dari
penelitian ini:
1.
Secara teoritis
Penelitihan
ini diharapkan dapat mengembangkan pemikiran karl marx tentang ekonomi dan
stratifikasi sosial.
2.
Secara praktis
Penelitian
ini diharapkan dapat memberikan gambaran kondisi dan pengaruh status sosial
ekonomi orang tua mahasiswa Fisib angkatan 2010 Universitas Trunojoyo Madura
BAB II
KAJIAN
PUSTAKA
A.
Kajian Teori
1)
Keadaan
status Sosial Ekonomi Orang Tua
Pendefinisian
status sosial ekonomi dapat dilakukan dengan dua tahap.yang Pertama:
mendefinisikan secara parsial (perkata), tahap Kedua
dengan mendefinisikan secara utuh. Tahap pertama status
sosial ekonomi di definisikan secara persial (perkata), yang pertama adalah Pengertian
kata status adalah penempatan orang pada suatu jabatan tertentu. Selanjutnya
pengertian kata sosial dalam ilmu sosial, kata ini menuju pada objeknya yaitu
masyarakat. Sedangkan pada departemen sosial menunjukkan pada kegiatan yang
ditunjukkan untuk mengatasi persoalan yang dihadapi oleh masyarakat dalam
bidang kesejahteraan yang ruang lingkup pekerjaan dan kesejahteraan sosial.
dalam konsep sosiologi, manusia sering disebut sebagai makhluk sosial artinya
manusia tidak dapat hidup sendiri, manusia memerlukan bantuan orang lain
disekitarnya untuk bertahan hidup. Sehingga kata sosial sering diartikan
sebagai hal-hal yang berkenaan dengan masyarakat.
Sedangkan istilah ekonomi sendiri berasal dari kata
Yunani yaitu “oikos” yang berarti
keluarga atau rumah tangga dan “nomos”
yaitu peraturan, aturan, hukum. Maka secara garis besar ekonomi diartikan
sebagai aturan rumah tangga atau manajemen rumah tangga.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa pengertian status sosial ekonomi orang tua adalah gambaran
tentang keadaan orang tua yang ditinjau dari segi sosial ekonomi,gambaran itu
seperti tingkat pendidikan,jenis pekerjaan,tingkat pendapatan,pemilikan
kekayaan,jenis tempat tinggal.
Menurut Soetjiningsih dalam Fhani, 2004 Status ekonomi
kemungkinan besar merupakan pembentuk gaya hidup keluarga. Pendapatan keluarga
yang tinggi akan menunjang tumbuh kembang anak. Karena dengan pendapatan orang
tua yang tinggi dapat menyediakan semua kebutuhan anak baik primer maupun
skunder. Dan dengan itu anak akan menjadi anak yang smart dan mempunyai banyak
pengetahuan,dengan itu pula anak bisa berprestasi.
Seperti halnya yang dikatakan oleh Soetjiningsih
dalam Fhani, 2004 diatas bahwa pendapatan orang tua yang tinggi akan menunjang
tumbuh kembang anak. Apalagi pada era globalisasi dan modernisasi seperti saat
ini harta atau uang merupakan unsur yang penting bagi kehidupan manusia. Karena
kebutuhan manusia di dunia ini semuanya membutuhkan yang namanya uang baik itu
kebutuhan primer maupun kebutuhan skunder.
Tetapi pada
dewasa ini kebutuhan yang paling mencolok yang melanda setiap keluarga di dunia
ini adalah kebutuhan pendidikan anak, pendidikan pada dewasa ini memang
mengalami peningkatan yang sangat signifikan begitu juga dengan biaya
pendidikan yang sangat mahal sekali.Keadaan seperti ini tidak berarti bagi
orang tua yang berstatus sosial ekonomi tinggi, bagi mereka untuk membiayai
pendidikan dan kebutuhan pendidikan anaknya itu tidak ada masalah karena mereka
memiliki uang jadi seperti biaya kuliah dan perlengkapan kuliah (laptop, printer,
kendaraan, dll) itu bisa terpenuhi tanpa adanya suatu kendala yang berarti. Berbanding
terbalik dengan hal tersebut bagi orang
tua yang berstatus sosial rendah akan mengalami kesulitan untuk memenuhi
kebutuhan pendidikan anaknya dan keadaan seperti ini mengakibatkan anak
tersebut sulit untuk mendapatkan informasi dari luar dan bisa menghambat
prestasinya karena mereka tidak di dukung oleh fasilitas-fasilitas yang serba
modern dan mereka tidak di dukung oleh keuangan yang cukup untuk membeli buku
dan perlengkapan kuliah lainnya, mereka bisa makan saja bersyukur apalagi bisa
beli buku. Dengan demikian harta atau uang itu sangat penting bagi kehidupan
manusia.
Di
dalam kehidupan bermasyarakat selalu terdapat perbedaan status antara
masyarakat satu dengan masyarakat yang lainnya, antara kelompok satu dengan
kelompok yang lainnya.Di dalam kehidupan masyarakat ada yang mempunyai status
sosial yang tinggi dan ada pula yang mempunyai status sosial yang rendah.
Begitu juga dengan keadaan status sosial ekonomi orang tua mahasiswa Fisib
angkatan 2010 Universitas Trunojoyo
Madura, di dalam angkatan tersebut terdapat mahasiswa –mahasiswi dengan latar
belakang status sosial ekonomi orang tua yang berbeda-beda. Ada yang berstatus
sosial ekonomi tinggi dan ada juga yang berstatus sosial ekonomi rendah, yang
tergolong status sosial ekonomi tinggi yaitu orang tua yang berkerja sebagai
pemilik perusahaan, pemilik tanah atau perkebunan, pengusaha, pegawai negri
atau pegawai pemerintahan. Dan orang tua yang tergolong berstatus sosial rendah
yaitu mereka yang bekerja sebagai buruh, pedagang kaki lima, pegawai swasta dan
lain sebagainya. Dengan demikian kalau dilihat dari bentuknya seakan-akan
status manusia dalam masyarakat itu berlapis-lapis dari atas ke bawah. Menurut
konsep status sosial, di dalam sekelompok masyarakat tertentu pasti di dalamnya
terdapat beberapa orang yang lebih dihormati daripada orang lainnya.
Dan
biasanya orang yang berstatus sosial rendah itu merasa iri terhadap orang yang
berstatus sosial tinggi karena orang yang berstatus sosial tinggi itu bisa
memenuhi semua kebutuhan hidupnya dan hasratnya,karena mereka memiliki uang.
Bukan hanya itu akibat adanya perbedaan status antara yang kaya dan yang miskin
itu menyebabkan adanya jarak antara kelompok
yang berlatar belakang status sosial ekonomi tinggi dengan kelompok yang
berstatus sosial rendah karena kelompok yang berstatus sosial tinggi itu tidak
perduli dan tidak mau tau dengan keadaan kelompok yang berstatus sosial rendah.
Hal tersebut bisa terjadi pula di kalangan
mahasiswa Fisib angkatan 2010 Universitas Trunojoyo Madura, karena di dalam
angkatan tersebut terdiri dari status sosial ekonomi yang berbeda-beda antara
mahasiswa yang satu dengan mahasiswa yang lain dan hal tersebut bukan hanya
berdampak pada prestasi akademik mahasiswa saja, bisa saja dari perbedaan
status sosial ekonomi yang berbeda-beda tersebut menimbulkan kecemburuan sosial
dan bisa juga mengakibatkan konflik antara mahasiswa yang berstatus sosial
ekonomi rendah dengan mahasiswa yang status sosial ekonominya tinggi. Karena
mereka mahasiswa yang status sosialnya rendah itu merasa bahwa mahasiswa yang
berlatar belakang status ekonomi tinggi itu bisa melakukan apa saja yang mereka
inginkan dan kebutuhan perkuliaan mereka bisa terpenuhi dengan begitu mudahnya
yang menyebabkan mereka bisa dengan mudahnya juga mendapatkan informasi dari
dunia luar dan hal tersebut bisa menunjang prestasi akademik mereka. Dan bukan
hanya itu saja dari perbedaan status sosial ekonomi tersebut menyebabkan adanya
jarak antara mahasiswa kaya dengan mahasiswa miskin. Oleh karena itu mahasiswa yang
berstatus sosial tinggi itu bergaul dengan mahasiswa yang berstatus sosial
tinggi saja dan mereka tidak dapat berbaur dengan kelompok yang berstatus
sosial rendah. Karena mereka menganggap tidak sejajar dengan kelompok yang
berstatus sosial rendah.
Hal
tersebut sama dengan teorinya karl marx
yaitu selama masyarakat itu masih terbagi atas kelas maka yang berkuasalah yang
akan memiliki kekuatan. Artinya sampai kapanpun selama masyarakat itu di
bedakan antara yang kaya dan yang miskin maka yang terjadi adalah orang yang
memiliki kekayaanlah yang menguasai. Karena dengan uang kita bisa melakukan
apapun yang kita inginkan.
Karl
Marx juga membedakan manusia atas kelas-kelas (stratifikasi sosial) yaitu atas
dasar posisi masing-masing kelas terhadap sarana-sarana produksi yang
dimilikinya dan dilihat dari usaha yang berbeda dalam mendapatkan sumber –
sumber daya yang langka.
Karl Marx membagi masyarakat menjadi tiga golongan,
yakni:
a.
Golongan kapitalis atau borjuis: adalah
mereka yang menguasai tanah dan alat produksi.
b.
Golongan menengah: terdiri dari para
pegawai pemerintah.
c.
Golongan proletar: adalah mereka yang
tidak memiliki tanah dan alat produksi. Termasuk didalamnya adalah kaum buruh
atau pekerja pabrik.
Menurut Karl Marx golongan menengah cenderung
dimasukkan ke golongan kapatalis karena dalam kenyataannya golongan ini adalah
pembela setia kaum kapitalis. Dengan demikian, dalam kenyataannya hanya
terdapat dua golongan masyarakat, yakni golongan kapitalis atau borjuis dan
golongan proletar
Keadaan
sosial ekonomi setiap orang berbeda-beda dan bertingkat, ada yang keadaan
sosial ekonominya tinggi, sedang, dan rendah. Dalam Maftukhah (2007) sosial ekonomi menurut Abdulsyani
(1994) adalah kedudukan atau posisi sesorang dalam kelompok manusia yang
ditentukan oleh jenis aktivitas ekonomi, pendapatan, tingkat pendidikan, jenis
rumah tinggal, dan jabatan dalam organisasi, sedangkan menurut Soerjono
Soekanto (2001) sosial ekonomi adalah posisi seseorang dalam masyarakat
berkaitan dengan orang lain dalam arti lingkungan peragulan, prestasinya, dan
hak-hak serta kewajibannya dalam hubunganya dengan sumber daya.
Keluarga dengan pendapatan cukup atau tinggi pada
umumnya akan lebih mudah memenuhi segala kebutuhan pendidikan dan keperluan
lain. Berbeda dengan orang tua yang pendapatannya rendah akan kesulitan untuk
membiayai atau memenui kebutuhan anak dan ini akan menimbulkan kekecewaan
terhadap anak. Anak menjadi kecewa karena dia memerlukan peralatan dan perlengkapan kuliah tetapi hal tersebut tidak terpenuhi, dan akhirnya semangat untuk
kuliah yang tadinya besar dapat menurun kembali. Dengan demikian faktor
sosial ekonomi dalam hal ini tingkat
pendapatan orang tua merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi
belajar mahasiswa.
.
Menurut Hamalik dalam Maftukhah (2007) bahwa keadaan sosial ekonomi yang baik
dapat yang menghambat ataupun mendorong dalam belajar. Masalah biaya pendidikan
juga merupakan sumber kekuatan dalam belajar karena kurangnya biaya pendidikan
akan sangat mengganggu kelancaran belajar. Salah satu fakta yang mempengaruhi
tingkat pendidikan anak adalah pendapatan keluarga. Tingkat sosial ekonomi
keluarga mempunyai pengaruh yang tinggi terhadap prestasi belajar siswa di
sekolah, sebab segala kebutuhan anak yang berkenaan dengan pendidikan akan
membutuhkan sosial ekonomi orang tua.
2)
Prestasi Akademik Mahasiswa
Prestasi
adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara
individual maupun kelompok. Prestasi tidak akan pernah dihasilkan tanpa suatu
usaha yang baik berupa pengetahuan maupun berupa keterampilan (Qohar, 2000).
Prestasi
menyatakan hasil yang telah diicapai, dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya,
dengan hasil yang menyenangkan hati diperoleh dengan jalan keuletan kerja
(Nasrun, 2000).
Sobur
dalam Fhani (2006) menyatakan bahwa prestasi akademik merupakan perubahan dalam
hal kecakapan tingkah laku, ataupun kemampuan yang dapat bertambah selama
beberapa waktu dan tidak disebabkan proses pertumbuhan, tetapi adanya situasi
belajar. Perwujudan bentuk hasil proses belajar tersebut dapat berupa pemecahan
lisan maupun tulisan, dan keterampilan serta pemecahan masalah langsung dapat
diukur atau dinilai dengan menggunakan tes yang standar.
Dari
beberapa pengertian di atas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa prestasi akademik
mahasiswa adalah suatu hasil dari usaha keras yang dilakukan oleh mahasiswa
selama beberapa waktu untuk mendapatkan indeks prestasi yang memuaskan
Seperti
halnya yang di katakan Qohar, 2000 bahwa Prestasi tidak akan pernah dihasilkan
tanpa suatu usaha yang baik berupa pengetahuan maupun berupa keterampilan.
Prestasi memang akan terwujud jika individu berusaha dengan sekuat tenaga untuk
berprestasi. Untuk meraih prestasi yang maksimal tidak hanya membutukan sebuah
semangat belajar tetapi juga membutuhkan sebuah usaha baik itu secara religi
dan belajar rajin dan bukan hanya itu saja untuk mendapatkan sebuah prestasi
anak harus di dukung oleh orang tua.
Orang tua mempunyai peran yang sangat penting bagi keberhasilan anaknya
di dunia pendidikan. Orang tua harus memberikan dukungan kepada anak dan
memenuhi semua kebutuhan pendidikan anaknya dan pada dewasa
ini terutama di Indonesia banyak sekali orang tua yang tidak mampu untuk
memenuhi kebutuhan pendidikan anaknya yang serba mahal.
Dan
pada realitanya orang tua yang berstatus sosial ekonomi tinggi itu tidak akan
mengalami kesulitan dalam memenuhi semua kebutuhan anaknya
(laptop,printer,kendaraan,dll). Sedangkan orang tua yang status ekonominya
rendah itu tidak mampu memberikan fasilitas pendidikan yang baik terhadap anak
dan itu bisa menghambat prestasi anak.
B.
Kajian Penelitian Yang Relevan
Sebelum penelitian ini ada penelitian yang lebih dahulu meneliti tentang
pengaruh status sosial ekonomi orang tua terhadap prestasi akademik mahasiswa.
Penelitian tersebut berjudul Pengaruh
Status Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Tingkat Prestasi Akademik Mahasiswa
Sosiologi Angkatan 2008 Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar .
Dan yang menjadi pembeda antara penelitian ini dengan penelitian yang
dilakukan di Universitas Negri Makasar tersebut adalah penelitian yang
dilakukan di Universitas Negri Makasar tersebut murni untuk mengetahui pengaruh
status sosial ekonomi orang tua mahasiswa sosiologi angkatan 2008 Fakultas Ilmu
Sosial Universitas Negeri Makassar. Sedangkan penelitian ini selain untuk
mengetahui pengaruh status sosial ekonomi orang tua terhadap prestasi akademik
mahasiswa juga untuk mengetahui dampak status sosial ekonomi orang tua yang
berbeda-beda. Selain itu penelitian ini juga fokus terhadap teorinya karl max
dan penelitian ini juga diharapkan bisa mengembangkan pemikiran
karl marx tentang ekonomi dan stratifikasi sosial.
C.
Kerangkah Berfikir
Secara teoritis dikatakan bahwa ada pengaruh antara status sosial ekonomi
orang tua terhadap tingkat prestasi akademik mahasiswa. Secara sederhana dapat
terlihat bahwa mahasiswa yang memiliki status sosial ekonomi yang tinggi akan mudah
memenuhi segala kebutuhan hidupnya, termasuk dalam kemudahan memperoleh
akses-akses yang berhubungan dengan pendidikan. Sebaliknya, mahasiswa yang
memiliki status sosial ekonomi rendah akan mengalami kesulitan dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya, karena adanya keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki maka
anak mengalami kesulitan dalam memperoleh pendidikan. Bukan hanya itu saja
akibat dari adanya perbedaan status sosial ekonomi yang berbeda-beda antara
mahasiswa bisa menyebabkan adanya jarak antara mahasiswa yang berekonomi rendah
dengan mahasiswa yang berekonomi tinggi. Dan hal tersebut akan memicu
terjadinya sebuah konflik.
selain itu mahasiswa yang berlatar belakang status sosial ekonomi tinggi
tidak perduli dan tidak mau tau dengan keadaan mahasiswa yang berstatus sosial
rendah. oleh sebab itu mahasiswa yang
berlatar belakang dari keluarga yang kaya akan bergaul dengan latar berlatar
sosial ekonomi yang sama pula dan begitu sebaliknya.
Dalam penelitian ini
diidentifikasikan pengaruh antara status sosial ekonomi orang tua terhadap
tingkat prestasi akademik mahasiswa Fisib angkatan 2010 Universitas Trunojoyo Madura.
Prestasi akademik mahasiswa
ma
|
keturunan
|
Status sosial ekonomi orang tua mahasiswa
|
Status sosial ekonomi orang tua mahasiswa
|
X: status sosial ekonomi orang tua mahasiswa terdiri dari status sosial ekonomi tinggi dan status sosial
ekonomi rendah. Y : prestasi akademik mahasiswa. Z : keturunan
: yang diteliti
: tidak di teliti
Gambar 1.1 Diagram Kerangka Berpikir Penelitian
Diagram di atas menjelaskan bahwa status sosial ekonomi orang tua
mahasiswa Fisib angkatan 2010 Universitas Trunojoyo Madura yang terdiri dari status
sosial ekonomi tinggi dan status sosial ekonomi rendah tersebut berpengaruh
pada prestasi akademik mahasiswa.
3)
HIPOTESIS
A)
Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka pikir yang telah diuraikan di atas, maka dapat
dirumuskan hipotesis penelitiannya adalah sebagai berikut:
1)
Status sosial ekonomi orang
tua sangat berpengaruh terhadap prestasi akademik mahasiswa Fisib angkatan 2010
Universitas Trunojoyo Madura.
2)
Status sosial ekonomi orang
tua yang berbeda-beda mengakibatkan adanya jarak antara mahasiswa yang berlatar
belakang dari orang tua yang berstatus sosial ekonomi tinggi dengan mahasiswa
yang berlatar belakang dari orang tua yang berstatus sosial ekonomi rendah.
B)
Hipotesis Statistik
Berdasarkan kerangka pikir yang telah diuraikan di atas, maka dapat
dirumuskan hipotesis statistik sebagai berikut:
1)
Ho:
status sosial ekonomi orang tua berpengaruh terhadap prestasi akademik
mahasiswa Fisib angkatan 2010 Universitas Trunojoyo Madura
2)
Ha:
status sosial ekonomi orang tua tidak berpengaruh terhadap prestasi akademik
mahasiswa Fisib angkatan 2010 Universitas Trunojoyo Madura
3)
Ho: ada dampak dari status
sosial ekonomi orang tua mahasiswa yang berbeda-beda
Ha: tidak
ada dampak dari status
sosial ekonomi orang tua mahasiswa yang berbeda-beda
BAB III
METODE
PENELITIAN
A.
JENIS
PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode peneitian kuantitatif guna menemukan apakah ada pengaruh antara status sosial ekonomi orang tua dengan prestasi belajarnya
seseorang anak.
Metode kuantitatif sebagaimana
dikemukakan oleh Sugiyono (2009) dapat diartikan sebagai metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi
atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara
random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data
bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan. Marshall & Rossman (2006), dan Creswell (2007) membagi metode
penelitian kuantitatif menjadi tiga, salah satunya adalah metode penelitian
kuantitatif Eksploratoris yakni untuk memahami gejala atau fenomena secara
mendalam, dengan menggunakan kata tanya “bagaimana”.
Metode kuantitatif merujuk pada
mencari suatu jawaban dari permasalahan yang ada di lapangan serta menguji
sebuah teori yang sudah ada. Jenis penelitian kuantitatif yang akan di lakukan ini menggunakan
teknik populasi dan sampling
B.
POPULASI DAN
SAMPEL
1)
Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya
orang, tetapi juga objek dan benda-benda yang ada di sekitar kita (Sugiyono,
2009).
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah keseluruhan mahasiswa Fisib
angkatan 2010 Universitas Trunojoyo Madura yang berjumlah 425 mahasiswa
2)
Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut (Sugiyono, 2009). Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang
digunakan adalah simple random sampling. Teknik ini digunakan karena
peneliti menganggap populasi dalam penelitian ini adalah homogen yaitu
keseluruhan populasi adalah mahasiswa
Husein Umar (2003) mengemukakan
bahwa untuk menghitung besarnya ukuran sampel dapat dilakukan dengan
menggunakan teknik slovin yaitu dengan rumus:
n= N
1+(N(e)²)
|
Keterangan:
n= anggota atau unit sampel
N= jumlah populasi
e= eror yang di toleransi karna menggunakan sampel sebagai pengganti
anggota populasi biasanya di ambil 10%
Berdasarkan rumus tersebut maka ukuran sampel dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
n= 425
1+(425(0,1)²)
n= 80.95=81
Berdasarkan teknik tersebut,maka jumlah sampel yang di ambil dalam penelitian
ini adalah sebanyak 81 orang
C. DEFINISI OPRASIONAL
Variabel
|
Definisi
Oprasional
|
Indikator
|
Skala
Data
|
Status
Sosial Ekonomi Orang Tua
|
gambaran
tentang keadaan orang tua yang ditinjau dari segi sosial ekonomi,gambaran itu
seperti tingkat pendidikan,jenis pekerjaan,tingkat pendapatan,pemilikan
kekayaan,jenis tempat tinggal.
|
1.Tingkat pendidikan
2.Jenis
pekerjaan
3.Tingkat
pendapatan
4.Pemilikan
kekayaan
5.Jenis
tempat tinggal
|
Ordinal
|
Prestasi Akademik mahasiswa
|
suatu hasil dari usaha keras yang dilakukan oleh mahasiswa selama
beberapa waktu untuk mendapatkan indeks prestasi yang memuaskan
|
1.Belajar
2.indeks
prestasi(ip)
|
Ordinal
|
D. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN
Kegiatan penelitian itu
akan dilaksanakan pada:
Hari : senin – jum’at
Tanggal : 24-29 desember 2012
Tempat : di
lingkungan sekitar universitas trunojoyo Madura
E. METODE PENGUMPULAN DATA
Dalam
penelitian ini metode pengumpulan data yang dipakai adalah sumber data primer
dan sumber data sekunder. Sumber data primer diperoleh langsung responden,sedangakan
sumber data sekunder diperoleh dari keterangan-keterangan dari orang lain yang
mengerti mengenai obyek yang diteleti, dan keterangan-keterangan dari buku,
artikel, dan sejenisnya, yang ada hubungannya dengan obyek yang diteliti
F.
METODE
ANALISIS STATISTIK DATA.
Dalam penelitian ini teknik analisis data yang
dipakai adalah statistik deskriptif untuk memberikan deskriptif atau gambaran
data yang diperoleh. Untuk analisis data ini dilakukan pengumpulan data dengan
menentukan skor responden sesuai penskoran yang ditentukan. Selanjutnya
menjumlahkan skor tersebut. Untuk menentukan skor (deskriptif persentase)
digunakan rumus:
DP
= x 100%
Ket:
DP
: Deskriptif persentase
N
: Jumlah seluruh nilai yang diharapkan
n
: Nilai yang diperoleh
Data
yang diperoleh dari angket dianalisis melalui tahapan yaitu:
a.
Mengelompokkan data sesuai dengan jenisnya.
b.
Membuat tabulasi data.
c.
Data yang telah ditabulasikan, diolah dalam bentuk komputerisasi.
Arikunto
dalam Maftukhah (2007), untuk mempermudah analisis data dari angket yang
bertingkat maka perlu diketahui skor yang diperoleh responden dari hasil angket
yang diisi. Untuk itu perlu ditentukan kriteria penskoran sebagai berikut:
a.
Untuk alternatif jawaban a diberi skor 4
b.
Untuk alternatif jawaban b diberi skor 3
c.
Untuk alternatif jawaban c diberi skor 2
d.
Untuk alternatif jawaban d diberi skor 1
Untuk
menentukan kriteria penskoran adanya hubungan antara status sosial ekonomi
orang tua terhadap prestasi akademik mahasiswa digunakan perhitungan sebagai
berikut:
a.
Persentase skor maksimal = ( 4 : 4 ) x 100% = 100%
b.
Persentase skor minimal = ( 1 : 4 ) x 100% = 25%
c.
Rentang = 100% – 25% = 75%
d.
Panjang kelas interval = 75% : 4 = 18,75%
Metode
yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh status sosial ekonomi
orang tua terhadap prestasi akademik mahasiswa, data dianalisis dengan Uji Run
atau Run Test adalah uji yang digunakan untuk menguji hipotesis deskriptif
(satu sampel),bila datanya berbentuk ordinal . pengujian dilakukan dengan cara
mengukur kerandoman populasi yang di dasarkan atas data hasil pengamatan
melalui data sampel.
·
Uji Satistik :
²
fh
Dinama
: f o = frekuensi yang diobservasi
f h = frekuensi yang diharapkan
·
kriteria uji: Ho ditolak jika X² hitung > X² tabel
Ho diterima jika X² hitung < X² tabel
DAFTAR
PUSTAKA
Soekanto,1990.Soerjono.Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta:PT Raja Grafindo
Persada.
Jones,Pip.2009.
Pengantar Teori-teori sosial. Jakarta:
Yayasan Obor Indonesia.
Beilharz,peter.2005.teori-teori sosial. Yogyakarta: pustaka
pelajar.
Singarimbun, Masri., Sofian
Effendi.1989. Metode Penelitian Survey.Jakarta:
LP3ES.
Fhani,Risna.2011.contoh
proposal penelitihan kuantitatif,(onlinen),(http:/ /sosiologiuntukindonesia
.blogspot. com/, diakses tanggal 07
oktober 2012).
Bahar. 2007. Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi
Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Geografi Siswa Kelas VIII SMPN 1
Randudongkal Kabupaten Pemalang Tahun 2006/200, skripsi diajukan untuk
memperoleh gelar sarjana pendidikan geografi pada Universitas negri semarang(digilib.unnes.ac.id
/gsdl/collect/skripsi/index/assoc/HASH0152/.../doc.pdf diakses pada
tangal 14 oktober 2012).
Qohar.2000.PrestasiBelajarAkademik,(Online),(http://www.prestasi+akademik-/belajarnews/235/saq/html., diakses
pada tanggal 14 oktober 2012)
Zoeldhan.2012. Menentukan
Indikator penelitian dengan objek Rumah Sakit, (online),( http://zoeldhan-informatika.blogspot.com/2012/08/menentukan-indikator-penelitian-dengan_4.html.
di akses pada tanggal 04 agustus 2012).
SUMBER :
Sirojuddin, Ahmad. 2013. "Proposal
Kuantitatif". http://mahakaryaq.blogspot.com/2013/07/proposal-kuantitatif.html.
Diakses pada tanggal 5 Juli 2014.