NAMA :
TOYA LEBANG
NPM :
17211158
KELAS: 3EA03
TUGAS PERILAKU
KONSUMEN (REVIEW JURNAL)
PENGEMBANGAN
PASAR TRADISIONAL BERBASIS
PERILAKU
KONSUMEN
Oleh
:
Noor
Kholis, Alifah Ratnawati, Sitty Yuwalliatin
Dosen
FE Unissula Semarang
(Dinamika
Sosial Ekonomi Volume 7 Nomor 1 Edisi Mei 2011)
PENDAHULUAN
Semarang dengan
jumlah penduduk lebih dari 1,4 juta jiwa, merupakan pasar yang potensial bagi
peritel nasional maupun peritel asing. Memang banyaknya jumlah penduduk
merupakan faktor utama berhasil tidaknya
pasar ritel. Pasar Tradisional sebagai salah satu pasar ritel adalah symbol pereokonomian
rakyat. Nilai utilitas atau nilai guna pasar tradisional sangat urgen bagi
masyarakat bawah, karena terdapat puluhan ribu orang rakyat kecil (pedagang)
yang menggantungkan biaya hidupnya, sumber penghidupannya.
Pasar modern di
kota Semarang tumbuh dengan pesat. Disatu sisi perkembangan pasar modern
menimbulkan suatu kekhawatiran akan dapat menggeser posisi pasar tradisional.
Disisi lain kehadiran pasar modern dirasa lebih menguntungkan konsumen karena
memunculkan berbagai alternatif tempat untuk berbelanja dengan fasilitas yang
menyenangkan. Pasar modern berhasil menangkap kebutuhan konsumen, mampu
memenuhi keinginan serta selera konsumen,sementara pasar tradisional lambat merespons perubahan
perilaku berbelanja konsumen yang semakin dinamis. Akibatnya, perilaku
berbelanja konsumenpun ikut berubah dan mulai berpaling ke pasar modern.
Dengan semakin
pesatnya perkembangan pasar modern mengindikasikan munculnya berbagai masalah
di pasar tradisional. Indikasi ini terlihat ketika konsumen berlari
meninggalkan pasar tradisional dan beralih kepasar modern. Juga ketika pedagang
merasa omset penjualannya semakin lama semakin turun.
Mengantisipasi
perkembangan pola berbelanja masyarakat (perubahan perilaku) dan peningkatan
tuntutan masyarakat yang menginginkan pelayanan pasar yang lebih profesional
dan sekaligus mengantisipasi perkembangan atau persaingan perdagangan eceran
(retail business) yang semakin tajam dan semakin ketat di masa yang akan
datang, maka dituntut untuk melakukan upaya pembenahan untuk mengubah /
memperbaiki citra (image) pasar tradisional yang terkesan negatif untuk kemudian
tampil dalam performa baru menyangkut manajemen/restrukturisasi, sumber daya
manusia, sumber dana, kualitas pelayanan, penyediaan sarana prasarana
berbelanja yang memadai serta kualitas dan kuantitas komoditas yang dijual
sesuai dengan tuntutan masyarakat.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian pada latar
belakang masalah tersebut di atas, maka masalah penelitian ini dirumuskan
sebagai berikut:
1.
Apa
persepsi pedagang mengenai faktor-faktor yang menjadi pertimbangan konsumen
berbelanja di pasar tradisional?
2.
Variabel
apa yang menyebabkan konsumen cenderung berbelanja di pasar tradisional?
3.
Variabel
apa yang menyebabkan konsumen cenderung berbelanja di pasar modern?
4.
varibel
apa yang sama-sama dipertimbangkan konsumen berbelanja di pasar modern maupun tradisional?
TUJUAN
PENELITIAN
Tujuan penelitian ini dapat
dijabarkan sebagai berikut:
1.
Untuk
mengidentifikasi persepsi pedagang mengenai faktor-faktor yang menjadi
pertimbangan konsumen berbelanja di pasar tradisional.
2.
Untuk
mengetahui variabel yang menyebabkan konsumen cenderung berbelanja di pasar
tradisional.
3.
Untuk
mengetahui variabel yang menyebabkan konsumen cenderung berbelanja di pasar
modern.
4.
Untuk
mengetahui varibel yang sama-sama dipertimbangkan konsumen berbelanja di pasar
modern maupun tradisional.
METODE
PENELITIAN
Populasi dan
Sampel
Penelitian ini
mengambil sembilan pasar tradisional dan modern di kota Semarang. Sedangkan
populasi target adalah konsumen dan para pedagang yang berjualan di pasar
terpilih. Pasar Modern yang diteliti meliputi hypermarket, supermarket serta
minimarket. Penentuan pasar modern didasarkan atas lokasi yang letaknya paling
dekat dengan pasar tradisional. Responden pasar tradisional berjumlah 355
pedagang dan 339 konsumen, sedangkan responden pasar modern berjumlah 324
konsumen
Metode Analisis
Metode analisa
yang digunakan pada penelitian ini adalah :Analisa Faktor dan b. Analisis Diskriminan.
HASIL DAN
PEMBAHASAN
Persepsi
pedagang mengenai faktor-faktor yang menyebabkan konsumen memutuskan berbelanja
di pasar tradisional.Tujuan khusus pertama dari penelitian ini adalah mengidentifikasi
persepsi pedagang mengenai faktor-faktor yang menjadi pertimbangan konsumen
berbelanja
di pasar
tradisional. Untuk menjawab tujuan ini dipergunakan alat statistik analisis faktor
dibantu program SPSS
Pada penelitian
ini diuji 60 variabel. Hasil analisis faktor terhadap keenam puluh variabel
menunjukkan Bartlett’s test of sphericity mempunyai tingkat signifikansi 0,00
sehingga analisis faktor boleh dipakai pada penelitian ini. Selanjutnya
masing-masing variabel diuji MSA nya dan ternyata tidak ada variabel yang
mempunyai MSA dibawah 0,5 sehingga keenampuluh variabel memenuhi syarat untuk
dilakukan analisis faktor. Berdasarkan nilai eigenvalue yang lebih besar dari
1, terdapat 15 faktor yang terbentuk dan besarnya kumulatif variance adalah
64,81%. Ini artinya total kelimabelas faktor akan dapat menjelaskan 64,81% dari
variabilitaske 60 variabel asli tersebut. Kelimabelas faktor yang terbentuk
kemudian dirotasi dengan mempergunakan metode varimax. Kelimabelas faktor hasil
rotasi kemudian diberi nama sesuai dengan variabel yang tercakup didalamnya ,
dimana variabel-varibel tersebut telah dirangking berdasarkan urutan faktor loading
terbesar. Urutan faktor loading dari yang terbesar akan menunjukkan urutan
korelasi dari yang tinggi dari suatu variabel terhadap faktornya. Urutan kelima
belas faktor beserta urutan variabel yang tercakup didalamnya terangkum dalam
tabel 1 (lampiran 1 ).
Persepsi
konsumen mengenai faktor-faktor yang menyebabkan konsumen mempertimbangkan
berbelanja di pasar tradisional. Sebagaimana telah disebutkan, tujuan
khusus kedua dari penelitian ini adalah mengidentifikasi persepsi
konsumen mengenai faktor-faktor yang menyebabkan konsumen memutuskan
berbelanja di pasar tradisional. Hasil analisis faktor terhadap keenam
puluh variabel yang diuji menunjukkan Bartlett’s test of sphericity
mempunyai tingkat signifikansi 0,00, dan nilai MSA masing-masing
variabel dibawah 0,5. Berdasarkan nilai eigenvalue yang lebih besar dari 1,
terdapat 17 faktor yang terbentuk dan besarnya kumulatif variance adalah 66,167
%. Ini artinya total ketujuhbelas faktor akan dapat menjelaskan 66,167 % dari
variabilitas ke 60 variabel asli tersebut. Urutan ketujuh belas faktor beserta
urutan variabel yang tercakup didalamnya terangkum dalam tabel 2. (lampiran 2)
Perbedaan
persepsi pedagang dan konsumen mengenai faktor-faktor yang menyebabkan konsumen
memutuskan berbelanja di pasar tradisional Tujuan khusus ke tiga dari
penelitian ini adalah mengidentifikasi perbedaan persepsi pedagang dan
konsumen mengenai faktor-faktor yang menyebabkan konsumen memutuskan
berbelanja di pasar tradisional. Indentifikasi ini dimaksudkan untuk
mengetahui apakah pedagang telah mengetahui apa yang diinginkan konsumennya
ataukah tidak. Untuk menjawab tujuan ini dipergunakan alat statistik analisis
Diskriminan.Hasil analisis Diskriminan menunjukkan bahwa terdapat 16 variabel
yang membedakan persepsi pedagang dan konsumen mengenai faktor-faktor apa yang
menjadi pertimbangan konsumen memutuskan berbelanja di pasar tradisional.
SIMPULAN
· Terdapat lima
belas faktor yang dipertimbangkan konsumen untuk memutuskan berbelanja di pasar
tradisional menurut persepsi pedagang. Kelimabelas faktor ini adalah Komitmen
konsumen, Keluhan Konsumen, Lokasi dan Harga, Faktor yang berasal dari individu
konsumen, Penanganan keluhan atas barang yang dijual, Produk, Prestise dan
budaya, Tidak dijual di pasar modern, Konsumen belanja sesuai rencana, Jumlah
pembelian tidak dibatasi, parkir, Terpengaruh pembicaraan orang lain,
terpengaruh keluarga dan Teman, serta kelompok refererence.
· Terdapat tujuh
belas faktor yang dipertimbangkan konsumen untuk memutuskan berbelanja di pasar
tradisional menurut persepsi konsumen. Ketujuh belas faktor tersebut adalah
Keluhan akan kondisi pasar, Produk, Perilaku konsumen, Komitmen konsumen,
Kelompok reference, keluhan akan Lorong pasar dan sarana parkir , Tidak
dibohongi, Lokasi, Budaya dan kepuasan, Harga, Hidup
dan ramai, Jam
buka, Penataan barang, Kejelasan harga, berbelanja sambil mencari hiburan,
Pendidikan, Pendapatan dan berharap ada fasilitas pembayaran
· Pedagang belum
sepenuhnya memahami konsumennya. Ini ditunjukkan dengan banyaknya variabel yang
membedakan persepsi konsumen dan pedagang mengenai faktor-faktor apa yang
menjadi pertimbangan konsumen memutuskan berbelanja di pasar modern.
· Konsumen
cenderung berbelanja di pasar modern karena terdapat kejelasan harga, tidak becek,
bersih dan tidak bau, ber AC, aman, Kondisi fisik bangunan bagus, terdapat
fasilitas pembayaran, terpengaruh promosi, iklan, berbelanja sambil mencari
hiburan, nyaman, prestise, menjual produk yang tidak ada di pasar tradisional
serta terpengaruh pendidikan konsumen. Sedangkan konsumen
cenderung
berbelanja di pasar tradisional karena harga di pasar tradisional bisa ditawar,
harganya murah, dilayani langsung serta berbelanja untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
Alma, Buchari.
(1992) Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Penerbit Alfabeta,
Bandung.
Basu Swasta
(1995), Pengantar Bisnis Modern, Penerbit Liberty, Yogyakarta
Datin (2007), Keunggulan
hanya pada harga, dalam http://disperindagjabar.
go.id/,
20
Mei 2007
Engel, James F.;
Blackwell, Roger D. & Miniard, Paul W. (1994) Perilaku
Konsumen. terjemahan FX
Budiyanto. Binarupa Aksara, Jakarta.
Ibnu Khajar
(2005), Analisis beberapa faktor yang mempengararuhi Perilaku
konsumen
Pasar klewer di Kotamadya Surakarta, dalam JRBI Vol 1 no 1,
Januari
2005
Kompas, Pedagang
Keluhkan Kondisi Fisik Pasar Tradisional di Kota Seamarang,
Mei
2002
Kompas, Menjaga
kesetiaan Konsumen pasar tradisional, Juli 2007
Kotler, Philip
& Armstrong, Garry. (1997) Dasar-Dasar Pemasaran. Jilid 1. alih
bahasa
Alexander Sindoro. Prenhallindo, Jakarta.
Loudon, David L
& Albert Della Bitta . (1993) Consumer Behavior. Fourth
Edition.
McGraw-Hill ,Inc.
Malhotra, Naresh
K. (1996) Marketing Research : An Applied Orientation. second
edition.
Nasir Aziz
(2001), Image pasar Swalayan dan Pengaruhnya terhadap Pembelian
Produk
Convenience di Kota Banda Aceh, dalam Jurnal Manajemen dan
Bisnis,
Vol 3 No 2, Mei 2001
Nurmansyah Lubis
(2005), Keberadaan Hypermarket Menghambat Perkembangan
Pasar
Tradisional,
dalam www.pks-jakarta.or.id, 18 November 2005
Pergeseran
Preferensi Konsumen, siapkah kita?, dalam aji@mediacorpradio.com,
22
Juni 2006
Rhenald Kasali
(2007), Ritel Tradisional vs Ritel Modern, dalam Kompas 23 Maret
2007
Sekaran, Uma.
(1992) Research Methods For Business : A Skill-Building Approach,
Second
Edition. Jhon Willey & Son Inc, New York.
Suara Merdeka, Pasar
Tradisional terdesak Mal, Selasa 5 April 2005
Suara Merdeka, Hipermarket
Mengancam Pasar Tradisional, 25 Februari 2005
Subandi (2005), Pasar
tradisional perlu Regulasi, dalam Suara Merdeka, 6
Desember
2005
Tidak ada komentar:
Posting Komentar