NAMA :
TOYA LEBANG
NPM :
17211158
KELAS: 3EA03
Materi 8
Kepribadian
1. Pengertian Kepribadian
Kepribadian merupakan
keseluruhan cara seseorang, di mana seorang individu bereaksi dan berinteraksi
dengan individu lain. Kepribadian paling sering dideskripsikan dalam istilah
sifat yang bisa diukur yang ditunjukkan oleh seseorang. Berbagai penelitian
awal mengenai struktur kepribadian berkisar di seputar upaya untuk
mengidentifikasikan dan menamai karakteristik permanen yang menjelaskan
perilaku individu seseorang. Karakteristik yang umumnya melekat dalam diri seorang
individu adalah malu, agresif, patuh, malas, ambisius, setia, dan takut.
Karakteristik-karakteristik tersebut jika ditunjukkan dalam berbagai situasi,
disebut sifat-sifat kepribadian. Sifat kepribadian menjadi suatu hal yang
mendapat perhatian cukup besar karena para peneliti telah lama meyakini bahwa
sifat-sifat kepribadian dapat membantu proses seleksi karyawan, menyesuaikan
bidang pekerjaan dengan individu, dan memandu keputusan pengembangan karier.
2. Cara identifikasi kepribadian
Terdapat sejumlah upaya awal
untuk mengidentifikasi sifat-sifat utama yang mengatur perilaku. Seringnya,
upaya ini sekadar menghasilkan daftar panjang sifat yang sulit untuk
digeneralisasikan dan hanya memberikan sedikit bimbingan praktis bagi para
pembuat keputusan organisasional. Dua pengecualian adalah Myers-Briggs Type
Indicator dan Model Lima Besar. Selama 20 tahun hingga saat ini, dua pendekatan
ini telah menjadi kerangka kerja yang dominan untuk mengidentifikasi dan
mengklasifikasikan sifat-sifat seseorang.
3. Menilai kepribadian
Alasan paling penting mengapa manajer
perlu mengetahui cara menilai kepribadian adalah karena penelitian menunjukkan
bahwa tes-tes kepribadian sangat berguna dalam membuat keputusan perekrutan.
Nilai dalam tes kepribadian membantu manajer meramalkan calon terbaik untuk
suatu pekerjaan. Terdapat beberapa cara utama untuk menilai kepribadian. Yaitu:
a. Survei mandiri
b. Survei peringkat oleh pengamat
c. Ukuran proyeksi (Rorschach Inkblot test dan Thematic
Apperception Test)
d. Metodelogi: banyak sekali kesulitan dan bias yang
timbul ketika dilakukan studi-studi dalam ranah psikologi lintas budaya.
Misalnya persoalan bahasa, penggunaan Multilingual (peneliti dan subjek
penelitian memiliki bahasa yang berbeda) sehinggan member respon yang berbeda
terhadap pertanyaan dalam tes kepribadian.
e. Cara pengukuran: banyak alat-alat tes kepribadian
dikembangkan oleh peneliti dari Amerika-Eropa. Sehingga sangat mungkin stimulus
maupun standar norma dan interpretasi alat psikotes kurang mampu diterapkan
dalam pengukuram kepribadian individu dari budaya non-western.
4. Perkembangan Kepribadian
Menurut Sullivan, kepribadian berkembang dalam
tahap-tahap perkembangan tertentu. Ada tujuh tahapan perkembangan yaitu :
1. Infancy (masa kelahiran sampai mampu berbicara, usia 18 bulan)
2. Childhood (masa kanak-kanak, usia 18 bulan sampai 5 tahun)
3. Juvenile (usia 5-11 tahun)
4. Preadolescence (masa pradewasa, antara 11-13 tahun)
5. Early adolescence (masa dewasa awal, antara 14-17 tahun)
6. Late adolescence (masa dewasa akhir, antara 18-20 akhir)
7. Adulthood (masa dewasa / sebagai orang tua, setelah usia 20 sampai 30 tahun).
1. Infancy (masa kelahiran sampai mampu berbicara, usia 18 bulan)
2. Childhood (masa kanak-kanak, usia 18 bulan sampai 5 tahun)
3. Juvenile (usia 5-11 tahun)
4. Preadolescence (masa pradewasa, antara 11-13 tahun)
5. Early adolescence (masa dewasa awal, antara 14-17 tahun)
6. Late adolescence (masa dewasa akhir, antara 18-20 akhir)
7. Adulthood (masa dewasa / sebagai orang tua, setelah usia 20 sampai 30 tahun).
5. Teori teori Kepribadian
a. TeoriKepribadianTsikodinamika
Teori psikodinamika berfokus pada pergerakan energi psikologis di dalam manusia, dalam bentuk kelekatan, konflik, dan motivasi.
Teori psikodinamika berfokus pada pergerakan energi psikologis di dalam manusia, dalam bentuk kelekatan, konflik, dan motivasi.
b. TeoriFreud
Sigmund Freud berpendapat bahwa kepribadian terdiri dari tiga sistem utama: id, ego, dan superego. Setiap tindakan kita merupakan hasil interaksi dan keseimbangan antara ketiga sistem tersebut.
Sigmund Freud berpendapat bahwa kepribadian terdiri dari tiga sistem utama: id, ego, dan superego. Setiap tindakan kita merupakan hasil interaksi dan keseimbangan antara ketiga sistem tersebut.
c. TeoriJung
Carl Jung pada awalnya adalah salah satu sahabat terdekat Freud dan anggota lingkaran koleganya, tetapi pertemanan mereka berakhir dalam pertengkaran tentang ketidaksadaran. Menurut Jung, di samping ketidaksadaran individual, manusia memiliki ketidaksadaran kolektif yang mencakup ingatan universal, simbol-simbol, gambaran tertentu, dan tema-tema yang disebutya sebagai arketipe.
Carl Jung pada awalnya adalah salah satu sahabat terdekat Freud dan anggota lingkaran koleganya, tetapi pertemanan mereka berakhir dalam pertengkaran tentang ketidaksadaran. Menurut Jung, di samping ketidaksadaran individual, manusia memiliki ketidaksadaran kolektif yang mencakup ingatan universal, simbol-simbol, gambaran tertentu, dan tema-tema yang disebutya sebagai arketipe.
Nilai-nilai
individu
Pola
yang dapat kita lihat dari nilai adalah perubahan perilaku dan alasan seseorang
dalam membelanjakan uang atau sember daya yang mereka kelola dan mereka miliki.
Semakin tinggi mereka menilai dari suatu barang dan jasa terhadap kehidupan,
maka makin tinggi pula apresiasi mereka dalam memandang barang dan jasa
tersebut dari segi konsumsi. Contohnya adalah jika seseorang memandang bahwa
jenjang pendidikan yang lebih tinggi adalah sesuatu yang mutlak dan penting,
maka ia akan berusaha untuk memperoleh pendidikan yang layak, walaupun tentu
ada uang yang harus ia keluarkan untuk hal tersebut. Dan sebaliknya, alau
seseorang menmandang pendidikan sebagai sesuatu yang kurang begitu penting bagi
dirinya, maka ia tidak akan berusaha untuk memperoleh jenjang pendidikan yang
lebih tinggi. Walaupun ia sebenarnya memiliki kemampuan untuk memperoleh
pendidikan yang lebih tinggi.
Konsep
gaya hidup dan pengukurannya
Gaya
hidup seseorang menunjukkan pola kehidupan orang yang bersangkutan yang
tercermin dalam kegiatan, minat, dan pendapatnya. Konsep gaya hidup apabila
digunakan oleh pemasar secara cermat, akan dapat membantu untuk memahami
nilai-nilai kosnumen yang terus berubah dan bagaimana nilai-nilai tersebut
mempengaruhi perilaku konsumen.Gaya hidup secara luas didefinisikan sebagai
cara hidup yang diidentifikasikan oleh bagaimana orang menghabiskan waktu
mereka, apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka sendiri dan juga di dunia
sekitarnya.Perubahan gaya hidup membawa implikasi pada perubahan selera (selera
priadan wanita berbeda), kebiasan dan perilaku pembelian.perubahan lain yang
terjadi adalah meningkatnya keinginan untuk menikmati hidup. Manfaat jika
memahami gaya hidup konsumen :
1.Pemasar dapat menggunakan gaya
hidup konsumen untuk melakukan segmentasi pasar sasaran.
2.Pemahaman gaya hidup konsumen juga
akan membantu dalam memposisikan produk di pasar dengan menggunakan
iklan.
3.Jika gaya hidup diketahui, maka
pemasar dapat menempatkan iklannya pada media-media yang paling cocok
4.Mengetahui gaya hidup konsumen,
berarti pemasar bisa mengembangkan produk sesuai dengan tuntutan gaya hidup
mereka.
Pengukuran
ganda perilaku individu
Pengukuran ganda perilaku
individu digunakan di dalam analisis perilaku konsumen.Kepribadian mempunyai
efek atas pembelian, namun gaya hidup memiliki efek yang lebih besar.Tentu
saja sumber daya seperti pendapatan dan waktu juga memberikan efek
yang penting. Ancangan elektrik terhadap gaya hidup adalah yang paling
praktis untuk mengembangkan strategi pemasaran.Tujuannya adalah mengerti
konsumen sebaik mungkin
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar